Untuk menghasilkan tulisan yang baik, Anda perlu menulis setiap kalimatnya secara efektif. Sehingga pembaca bisa menangkap makna tulisan Anda secara mudah dan jelas. Memangnya, apa saja kalimat efektif? Simak pengertian, syarat, ciri-ciri, serta contoh kalimat efektif berikut ini.
Table of Contents
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang penyusunannya mengikuti kaidah penulisan yang berlaku. Mulai dari kelengkapan unsur-unsur kalimat (subjek, predikat, objek), penggunaan diksi yang tepat, serta mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Tujuannya yaitu memudahkan pembaca menangkap dengan jelas makna atau pesan dalam kalimat tersebut. Ketika pembaca tidak memahami isi tulisan kita, bisa jadi yang menjadi penyebabnya adalah kita tidak menggunakan kalimat efektif.
Kita bisa menemukan contoh kalimat efektif dalam penulisan buku, karya ilmiah, atau di berbagai media online dan surat kabar. Karena biasanya setiap penerbit buku dan media memiliki tim editor tersendiri untuk memastikan semua tulisan yang terbit memenuhi kaidah penulisan.
Syarat Kalimat Efektif
Sebuah kalimat dikatakan efektif jika memenuhi 5 syarat berikut ini. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya beserta contoh kalimat efektif dan dan tidak efektif dari masing-masing syarat.
1. Struktur Sepadan
Kalimat efektif harus mempunyai struktur yang sepadan. Artinya, isi gagasan harus sepadan dengan struktur kalimat yang Anda gunakan. Hal ini meliputi posisi subjek dan predikat yang jelas serta penggunaan kata depan dan tanda hubung secara tepat.
Contoh:
- Ibu memasak sedangkan ayah ke kantor (salah).
- Ibu memasak di dapur, sedangkan ayah bekerja ke kantor (benar).
2. Subjek dan Predikat Jelas
Hal ini masih berkaitan dengan syarat pertama. Contoh kalimat efektif pasti memiliki subjek dan predikat yang jelas. Hindari menggunakan kata depan sebelum menyebut subjek. Sehingga memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi siapa subjeknya dan apa yang ia lakukan (predikat).
Contoh:
- Bagi semua anak harus patuh kepada orangtua (salah).
- Semua anak harus patuh kepada orangtua (benar).
3. Hindari Subjek Ganda
Selain memiliki subjek dan predikat yang jelas, Anda juga harus memastikan kalimat tersebut tidak memiliki subjek ganda. Sehingga pembaca tidak kebingungan menafsirkan subjek tulisan.
Contoh:
- Pelatihan menulis bulan lalu kami mengundang penulis Dewi Lestari (salah).
- Dalam pelatihan menulis bulan lalu, kami mengundang penulis Dewi Lestari (benar).
4. Bentuknya Paralel
Anda bisa membuat bentuk kalimat paralel dengan cara konsisten menggunakan jenis kata yang sama. Jika bentuk awalnya memakai kata benda, maka setelah itu tetap gunakan kata benda. Atau jika bentuk awalnya menggunakan kata kerja, maka awali kalimat selanjutnya dengan kata kerja.
Contoh:
- Proses penulisan kreatif, yaitu mencari ide, penulisan, dan menyunting (salah).
- Proses penulisan kreatif, yaitu mencari ide, menulis naskah, dan menyunting (benar).
5. Hindari Menulis Kata “Yang” Sebelum Predikat
Hindari penggunaan kata “yang” sebelum menulis predikat dalam suatu kalimat. Karena maknanya tetap sama ketika Anda menghilangkannya. Bahkan, menjadikan kalimat lebih efektif dan tidak boros kata.
Contoh:
- Rumah Irma yang terletak di dekat terminal Purabaya (salah).
- Rumah Irma terletak di dekat terminal Purabaya (benar).
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Membedakan antara kalimat efektif dan tidak efektif sangatlah mudah. Anda bisa mengidentifikasinya berdasarkan ciri-ciri kalimat efektif berikut ini. Bagaimanakah ciri-ciri kalimat efektif dan kalimat apa yang tidak efektif? Temukan jawabannya dalam ulasan beserta contohnya sebagai berikut.
1. Memuat Unsur Kalimat Subjek-Predikat
Kalimat efektif harus memiliki unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan kata keterangan. Tapi, Anda tidak harus menulis semua unsur tersebut bersamaan. Minimal dalam satu kalimat terdapat subjek dan predikat.
Contoh:
- Mereka mencuci pakaian bersama-sama (benar).
- Mencuci pakaian bersama (salah).
2. Hemat Kata
Ciri kalimat efektif selanjutnya yaitu hemat kata. Kalau Anda bisa menulis satu kalimat dengan 5 kata, mengapa harus menulisnya dengan 10 kata? Hindari pemborosan kata dengan memperhatikan beberapa hal berikut.
a. Hindari Pengulangan Subjek
Ingat, syarat kalimat efektif yaitu tidak memiliki subjek ganda. Jadi, jangan sampai mengulang subjek yang sama dalam satu kalimat.
Contoh:
- Dia membeli obat karena dia sakit (salah).
- Dia membeli obat karena sakit (benar).
b. Hindari Sinonim Kata
Jika dalam satu kalimat terdapat 2 kata yang mempunyai makna sama, sebaiknya gunakan salah satunya saja.
Contoh:
- Ani rajin belajar agar supaya lulus ujian (salah).
- Ani rajin belajar supaya lulus ujian (benar).
c. Perhatikan Bentuk Kata Jamak
Jika dalam satu kalimat mengandung satu bentuk kata jamak, sebaiknya jangan tambah dengan satu kata jamak lagi.
Contoh:
- Banyak orang-orang belanja ke pasar (salah).
- Banyak orang belanja ke pasar (benar).
3. Mengandung Makna yang Jelas
Kalimat efektif memiliki satu makna yang jelas, tidak ambigu, menyimpang, atau membingungkan pembaca.
Contoh:
- Karyawan perusahaan yang terkenal itu naik jabatan (salah).
Kalimat di atas tidak efektif, karena membingungkan pembaca tentang siapakah yang terkenal. Apakah karyawannya yang terkenal? Atau perusahaannya yang terkenal? Agar menjadi efektif, Anda bisa mengubahnya menjadi salah satu contoh kalimat berikut.
- Karyawan terkenal itu naik jabatan (benar).
- Karyawan dari perusahaan terkenal itu naik jabatan (benar).
4. Kalimat Harus Logis
Kalimat efektif harus mengandung makna dan gagasan yang logis. Artinya, ide atau fakta yang ada dalam tulisan tersebut masuk akal dan menggunakan pola penulisan yang tepat.
Contoh:
- Waktu dan tempat kami persilahkan (salah).
Kalimat di atas tidak efektif, karena maknanya ambigu. Memangnya, waktu bisa dipersilakan? Supaya lebih jelas, Anda bisa mengubahnya menjadi:
- Bapak/ibu, kami persilakan (benar).
5. Mengikuti KBBI dan PUEBI yang Tepat
Kalimat efektif menggunakan kata baku yang tepat sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Cara penulisannya juga mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) terbaru.
Contoh:
- Ayahku berkarier sebagai pilot (salah).
- Ayahku berkarir sebagai pilot (benar).
6. Mengutamakan Kalimat Aktif
Biasanya kalimat efektif juga lebih mengutamakan susunan kalimat aktif daripada pasif. Sehingga memiliki pola penulisan subjek-predikat-objek dan bukan sebaliknya. Apa itu kalimat pasif dan contohnya? Perhatikan contoh kalimat berikut.
- Ria makan roti (aktif).
- Roti itu dimakan Ria (pasif).
Contoh Kalimat Efektif dalam Paragraf
Setelah mengetahui beberapa penggalan contoh kalimat efektif di atas, sekarang kami sajikan contohnya dalam satu paragraf padu berikut ini.
a. Contoh Kalimat Tidak Efektif
Anisa aktif bergabung sebagai anggota OSIS sejak duduk di bangku kelas X. Sehingga dia berpengalaman mengadakan berbagai acara-acara penting di sekolahnya. Dia juga dikenal mempunyai banyak teman-teman seangkatan maupun kakak kelas dan adik kelas.
b. Contoh Kalimat Efektif
Anisa bergabung OSIS sejak kelas X. Sehingga dia berpengalaman mengadakan berbagai acara penting di sekolahnya. Dia juga mempunyai banyak teman. Baik itu teman seangkatan, kakak kelas, dan adik kelas.
Butuh latihan panjang agar terbiasa menulis contoh kalimat efektif dalam setiap tulisan. Jika Anda tidak punya waktu luang untuk melakukannya sendiri, manfaatkan jasa penulisan profesional dari Oryza Writer. Anda bisa memesan artikel SEO dari berbagai niche untuk website atau blog Anda.