Pernah mendengar kalimat simpleks dan kompleks? Kalimat simpleks sama dengan kalimat tunggal. Sedangkan kalimat kompleks sama dengan kalimat majemuk. Lantas, apa itu kalimat simpleks dan kompleks? Bagaimana contoh kalimat simpleks dan kompleks yang baik? Simak ulasan berikut.
Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks
Sebelum membahas contoh kalimat simpleks dan kompleks, ketahui terlebih dahulu masing-masing pengertiannya sebagai berikut.
1. Pengertian Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang memiliki satu klausa atau satu unsur predikat. Itu artinya, dalam kalimat tersebut hanya berisi satu informasi tunggal. Karena itulah, banyak orang yang menyebut kalimat ini dengan kalimat tunggal.
Struktur predikat dalam kalimat simpleks yaitu terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan. Jadi, polanya secara umum adalah S-P-O-K. Klausa pada kalimat tersebut meliputi frasa nomina, verbal, atau adjektiva. Contohnya: ayahnya seorang pilot.
Kata “ayahnya” menunjukkan subjek (S). Sedangkan “seorang pilot” menunjukkan predikat (P). Kalimat ini termasuk kalimat simpleks/ tunggal. Karena dalam struktur kalimat tersebut hanya terdapat satu unsur predikat, yaitu “seorang pilot”.
2. Pengertian Kalimat Kompleks
Apa itu kalimat kalimat kompleks? Kalimat kompleks merupakan kalimat yang mempunyai dua klausa atau lebih. Jenis kalimat ini terdiri dari kalimat utama (induk kalimat) dan kalimat pelengkap (anak kalimat). Kalimat ini juga sering disebut dengan sebutan kalimat majemuk bertingkat.
Induk kalimat dan anak kalimat memiliki hubungan yang tidak setara. Induk kalimat berfungsi memberikan informasi utama. Sedangkan anak kalimat sebagai pelengkap untuk mengembangkan informasi pada kalimat utama. Baik itu sebagai pelengkap subjek, objek, atau keterangan.
Kalimat kompleks berguna untuk penulisan karangan fiktif atau cerita fantasi. Namun, Anda juga bisa menemukannya di berbagai karangan nonfiksi, seperti pada penulisan naskah berita, artikel ilmiah, dsb. Biasanya dalam tulisan tersebut menggunakan kalimat kompleks hingga 2-7 klausa.
Dalam hal ini, penulis perlu memastikan hubungan logis antar klausa, yaitu antara induk kalimat dan anak kalimat. Misalnya saja, hubungan sebab-akibat, rincian cara/ tutorial, deskripsi tempat, dsb. Sehingga antar klausa bisa membentuk satu kesatuan yang padu dalam sebuah paragraf.
Ciri-Ciri Kalimat Simpleks
Untuk lebih memahami apa itu kalimat simpleks, perhatikan beberapa cirinya berikut ini.
1. Memuat Satu Klausa
Kalimat simpleks memiliki satu klausa untuk menyampaikan satu makna informasi kepada pembaca. Penulisan klausa ini bisa menggunakan pola S-P-O-K secara lengkap atau beberapa di antaranya saja. Misalnya, hanya memuat subjek dan predikat (S-P) atau subjek, predikat, objek (S-P-O).
2. Kalimatnya Sederhana
Karena hanya memuat satu klausa, kalimat simpleks cenderung sederhana. Biasanya hanya terdiri dari satu kalimat tanpa tanda baca koma yang memisahkan antar unsur.
3. Memuat Satu Peristiwa
Karena hanya memuat satu jenis informasi, biasanya kalimat simpleks hanya menjelaskan satu kejadian saja. Jadi, menerangkan satu peristiwa yang dialami subjek dengan satu unsur predikat. Contohnya: Adik bermain bola. Kalimat tersebut hanya menerangkan satu peristiwa, yaitu bermain.
4. Tidak Menggunakan Konjungsi
Kalimat simpleks tidak memakai konjungsi atau kata penghubung di dalamnya. Jadi, Anda tidak akan menemukan kata penghubung seperti “dan”, “atau”, “tetapi”, “jika”, “sedangkan”, “sehingga”, dll pada jenis kalimat ini.

Gambar oleh Vidhyarthi Darpan dari Pixabay
Ciri-Ciri Kalimat Kompleks
Setelah memahami ciri-ciri kalimat kompleks, sekarang pahami ciri-ciri kalimat kompleks berikut ini:
1. Memuat Dua Subjek/ Predikat
Jika kalimat simpleks hanya membuat satu subjek/ predikat, kalimat kompleks justru sebaliknya. Karena kalimat kompleks memiliki dua subjek atau predikat dalam satu kalimat. Keduanya memiliki hubungan yang setara ataupun tidak.
2. Terdapat Konjungsi
Karena menjelaskan lebih dari satu peristiwa, kalimat kompleks memuat konjungsi/ kata hubung untuk menghubungkannya. Biasanya kalimat ini juga menggunakan tanda baca koma untuk memisahkan keduanya. Jenis kalimat ini menggunakan beberapa jenis konjungsi berikut:
- Kata penghubung untuk menunjukkan waktu: sejak, ketika, sebelum, selama, setelah, usai, manakala, tatkala, dll.
- Untuk menjelaskan hubungan bersyarat: jika, asalkan, apabila, seandainya, seumpama, dll.
- Kata penghubung untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat: supaya, agar, karena, sehingga, maka, dll.
- Penghubung untuk menjelaskan kebalikan dari kalimat sebelumnya: tapi, walaupun, meskipun, sekalipun, kendati, sedangkan dll.
- Untuk menjelaskan keterangan pelengkap: dengan, bahwa, tanpa, yang, dll.
2. Menjelaskan Dua Peristiwa
Kalimat kompleks memuat lebih dari satu peristiwa di dalamnya. Jadi, satu subjek bisa menjalankan dua predikat sekaligus dalam satu kalimat. Atau dua subjek dengan masing-masing predikat yang berbeda. Contohnya: Rina menjahit baju, sedangkan Edo menonton TV.
Kalimat tersebut mengandung dua peristiwa berbeda, yaitu menjahit dan menonton TV. Tidak hanya itu. kalimat di atas juga memuat dua subjek sekaligus, yaitu Rina dan Edo. Unsur predikatnya juga ada dua, yaitu menjahit dan menonton TV.
Sebagai penghubung kedua peristiwa berbeda tersebut, terdapat kata penghubung “sedangkan” untuk menerangkan hubungan kalimat yang saling berkebalikan. Sehingga kedua peristiwa tersebut membentuk satu kesatuan kalimat yang padu.
Contoh Kalimat Simplek dan Kompleks
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-cirinya masing-masing, sekarang waktunya menjawab apa contoh kalimat simpleks? Apa saja contoh kalimat kompleks? Berikut 5 contoh kalimat simpleks dan kompleks dari berbagai situasi.
1. Contoh Kalimat Simpleks
- Rina bekerja di pabrik gula.
- Ayah pergi ke rumah nenek kemarin.
- Ibu membeli sayur ke supermarket.
- Edo mencuci sepeda motornya.
- Bela mendaftar lomba menyanyi tingkat kabupaten.
2. Contoh Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks terdiri dari dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik. Berikut masing-masing penjelasannya beserta contoh kalimatnya.
a. Kalimat Kompleks Parataktik
Jenis kalimat ini mempunyai dua struktur, tapi keduanya memiliki makna setara atau sejajar. Biasanya menggunakan kata hubung “dan”, “atau”,”tetapi”, “sedangkan”, dll. Perhatikan kata yang tercetak tebal pada contoh kalimat berikut ini.
- Ayah menyapu lantai, sedangkan ibu memasak di dapur.
- Nisa tidak masuk sekolah, tapi ia tetap mengerjakan tugas di rumah.
- Lia bingung menentukan antara liburan ke gunung atau pantai.
- Via suka berbelanja ke supermarket, tapi ia juga suka ke pasar tradisional.
- Kiki ingin menjadi pilot, sedangkan adiknya ingin menjadi dokter.
b. Kalimat Kompleks Hipotaktik
Jenis kalimat ini juga memiliki dua struktur, tapi maknanya tidak setara. Biasanya menggunakan kata hubung “jika”, “sehingga”, “karena”, “ketika”, dll. Berikut contohnya:
- Winda tidak masuk les, karena ia mengikuti acara keluarga di rumah neneknya.
- Ayah membeli martabak ketika pulang kerja larut malam.
- Ibu rutin menyisihkan uang, sehingga jumlah tabungannya banyak.
- Gina bergabung turnamen bola voli jika ayahnya sudah sembuh.
- Hilda rajin belajar setiap malam, sehingga nilai ujiannya bagus.
Mudah sekali kan cara membuat contoh kalimat simpleks dan kompleks? Jika masih bingung mengaplikasikannya dalam tulisan, Anda bisa menggunakan jasa penulisan profesional dari Oryza Writer. Kami melayani jasa penulisan artikel SEO untuk berbagai kebutuhan pribadi maupun bisnis.