Pembelajaran daring dan luring mungkin sudah lumrah di kalangan siswa dan mahasiswa saat ini. Tak terasa jelang satu tahun hidup berdampingan dengan Covid-19, memasuki era new normal, masyarakat Indonesia mulai menjalani aktivitas seperti sedia kala.
Namun untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus yang lebih luas dan demi menjaga keselamatan bersama, sejumlah sekolah dan Universitas memutuskan untuk tetap menggunakan media pembelajaran daring dan luring secara jarak jauh.
Melihat adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang maju, secara tidak langsung telah memiliki dampak besar pada penerapan pembelajaran khususnya di Indonesia. Apalagi saat pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk baru dari pembelajaran di era teknologi informasi.
Sebagaimana surat edaran sekretaris jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nomor 15 tahun 2020, yaitu tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19, Kemendikbud mengambil kebijakan untuk menutup sekolah pada masa pandemi.
Pembelajaran pun dialihkan dengan belajar dari rumah (BDR) dalam bentuk PJJ (pembelajaran jarak jauh). Hal ini dilakukan untuk memenuhi hak peserta didik dalam mendapatkan layanan pendidikan pada saat pandemi berlangsung.
Metode dan media yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah dalam bentuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), dibagi menjadi dua macam yaitu pembelajaran daring dan luring, adapun dalam pelaksanaannya satuan pendidikan dapat memilih salah satunya ataupun memadukan antara keduanya.
Table of Contents
Arti Pembelajaran Daring dan Luring
1. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan, atau biasa disebut dengan pembelajaran online. Sebuah pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, saat menggunakan aplikasi pembelajaran atau pun jejaring sosial.
Segala bentuk pembelajaran daring dilakukan secara online, dimana para peserta didik dapat mengakses pembelajaran kapan saja, dan dimana saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru secara langsung melalui live chat atau video call.
2. Pembelajaran Luring
Pembelajaran luring adalah pembelajaran jarak jauh luar jaringan, jika pembelajaran daring berbasis online, maka pembelajaran luring kebalikannya (offline), pembelajaran luring tidak membutuhkan akses internet dan terputus dari jaringan komputer.
Pembelajaran luring memerlukan tatap muka secara langsung antara peserta didik dengan media yang digunakan. Misalnya, peserta didik belajar melalui buku pegangan siswa, atau peserta didik yang belajar dari melihat acara televisi secara langsung.
Metode Pembelajaran Daring dan Luring
Setiap pembelajaran tentunya mempunyai metode tersendiri yang membedakan antara satu dengan yang lainnya, begitu pun dengan pembelajaran daring dan luring, metode yang digunakan pastinya berbeda karena daring bersifat online dan luring bersifat offline.
1. Metode Pembelajaran Daring
Metode yang dipakai dalam pembelajaran daring adalah dengan memanfaatkan akses internet. Metode dalam pembelajaran daring dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara guru, dan peserta didik, sehingga dapat menyesuaikan ketersediaan waktu, dan kondisi.
Pembelajaran daring dapat dilakukan dengan tatap muka virtual atau pun Learning Management System (LMS). Pembelajaran tatap muka virtual dapat dilakukan melalui teleconference, video conference, atau pun diskusi di grup media sosial.
Adapun LMS, adalah pembelajaran yang terintegrasi secara daring lewat aplikasi tertentu, seperti zoom, Google Meet, dan lain-lain. Dimana peserta didik harus terlebih dahulu mendaftar, membuat dan mengelola akun, memahami materi, menyelesaikan tugas, melakukan diskusi melalui forum diskusi secara online, serta mengerjakan ujian dan penilaian.
2. Metode Pembelajaran Luring
Metode yang digunakan dalam pembelajaran luring cenderung lebih mudah dari metode pembelajaran daring, karena pembelajaran luring bersifat offline, maka tidak dibutuhkan kesepakatan atau pun diskusi terlebih dahulu antara peserta didik dengan guru.
Dalam pembelajaran luring, peserta didik hanya butuh menyediakan dokumen yang dapat berupa buku pelajaran ataupun modul pembelajaran, yang dapat digunakan untuk belajar. Waktu yang digunakan pun fleksibel, tidak terikat dengan perjanjian atau pun kesepakatan, sebagaimana yang ada pada pembelajaran daring.
Media Pembelajaran Daring dan Luring
Seperti halnya metode yang digunakan, media yang dipakai dalam pembelajaran daring dan luring pun berbeda, dan setiap media yang digunakan tentunya mempunyai kelebihan dan manfaat tersendiri bagi peserta didik.
1. Media Pembelajaran Daring
Media atau sumber yang dipakai dalam pembelajaran daring ada bermacam-macam, jika pembelajaran dilakukan di rumah, maka peserta didik dapat menggunakan ponsel, notebook, ataupun laptop. Dan tentunya harus ditunjang dengan adanya akses internet yang memadai.
Pembelajaran daring biasanya dilakukan melalui media sosial seperti grup whatsApp yang dilakukan lewat via chat ataupun video call, tatap muka virtual yang dapat dilakukan melalui aplikasi zoom ataupun Google Meet, dan lain-lain.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga menyediakan beberapa media dan sumber pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Diantara media dan sumber pembelajaran daring, yaitu:
- Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC Kemendikbud, http://rumahbelajar.id
- TV Edukasi Kemendikbud, https://tve.kemdikbud.go.id
- Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud, https://belajar.kemdikbud.go.id
- LMS SIAJAR oleh SEAMOLEC, Kemendikbud, http://lsm.seamolec.org
- Tatap Muka Daring Program Sapa Duta Rumah Belajar Pusdatin Kemendikbud, http://www.pudatin.webex.com
- Guru berbagi http://guruberbagi.kemdikbud.go.id
- Aplikasi daring untuk paket A, B, C, http://setara.kemdikbud.go.id
- Video Pembelajaran, http://video.kemdikbud.go.id
- Membaca Digital http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id
- Radio Edukasi Kemendikbud, https://radioedukasi.kemdikbud.go.id
- Suara Edukasi Kemendikbud, https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id
- Ruang Guru PAUD Kemendikbud, http://anggunpaud.kemdikbud.go.id
- Sahabat Keluarga, https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
- Mobile Edukasi – Bahan Ajar Multimedia, https://m-edukasi.kemdikbud.go.id
- Buku Sekolah Elektronik, https://bse.kemdikbud.go.id
- Modul Pendidikan Kesetaraan, https://emodul.kemdikbud.go.id
- Sumber Bahan Ajar Siswa SD, SMP, SMA, dan SMK, https://sumberbelajar.seamolec.org
- Buku Digital Open-Acces, http://pustaka-digital.kemdikbud.go.id
- Kelas Daring bagi para siswa maupun mahasiswa, http://elearning.seamolec.org
- Kursus Daring untuk Guru dari SEAMOLEC, http://mooc.seamolec.org
2. Media Pembelajaran Luring
Media yang dipakai dalam pembelajaran luring cenderung lebih ringan, karena tidak membutuhkan internet atau pun komputer. Diantara media yang digunakan dalam pembelajaran luring yaitu:
- Buku pelajaran
- Bahan ajar cetak
- Modul belajar mandiri
- Lembar kerja mandiri
- Media belajar dari benda yang ada di sekitar
- Radio, dapat melalui radio komunitas atau studio radio yang ada di sekolah
- Televisi, dapat melalui program belajar dari rumah di TVRI
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring dan luring, setiap satuan pendidikan hendaknya memilih metode dan media apa yang akan digunakan, dengan tidak memberatkan peserta didik dan juga wali peserta didik. Karena dalam pembelajaran daring dan luring tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.