Lompat ke konten
Beranda » Blog » 4 Langkah Proses Kreatif Menulis Karya Sastra

4 Langkah Proses Kreatif Menulis Karya Sastra

proses kreatif menulis

Anda pasti sudah tidak asing dengan karya sastra seperti puisi atau cerpen? Karya sastra yang baik biasanya melekat di hati pembaca. Entah karena cara penulisannya unik atau mengandung makna mendalam. Kira-kira bagaimana proses kreatif menulis karya sastra? Simak artikel berikut.

Pengertian Menulis Kreatif

Sebelum membahas bagaimana proses menulis kreatif? Pahami terlebih dahulu pengertian penulisan kreatif. Penulisan kreatif adalah proses menulis suatu tulisan yang mengandalkan kreativitas dan imajinasi. Contoh penulisan kreatif adalah karya sastra, seperti puisi, novel, naskah drama, dll.

Penulisan kreatif cenderung lebih fleksibel, karena tidak terikat aturan baku. Beda halnya dengan penulisan karya ilmiah yang memiliki aturan baku. Baik dari segi sistematika penulisan hingga metode penelitian, seperti observasi dan wawancara.

Penulisan karya sastra juga akan lebih baik jika penulis melakukan serangkaian riset. Namun, hal itu bukanlah keharusan. Karena fungsi tulisan kreatif yaitu sebagai media hiburan dan eksplorasi ide. Sedangkan karya ilmiah bertujuan memecahkan masalah atau pengembangan ilmu pengetahuan.

Meski begitu, jangan anggap remeh jenis tulisan kreatif. Hasil riset New School of New York tahun 2013 menunjukkan, pembaca karya sastra cenderung lebih berempati terhadap orang lain.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga mengungkap hal serupa. Menurut LSI, sebanyak 65,7% pembaca karya sastra cenderung lebih tertarik untuk terlibat kegiatan sosial. Lalu 86,5% pembaca karya sastra juga lebih termotivasi untuk berderma atau beramal.

Data tersebut menunjukkan bahwa karya sastra dapat mendorong para pembacanya untuk lebih berempati dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Karena dalam karya sastra memuat alur cerita dan pesan tertentu yang berguna untuk pembaca.

proses kreatif menulis

Jenis-Jenis Penulisan Kreatif

Mengingat pentingnya membaca karya sastra, tentu Anda ingin tahu bagaimana langkah langkah dalam proses menulis? Sebaiknya ketahui jenis-jenis penulisan kreatif terlebih dahulu. Karena tiap jenis tulisan kreatif punya cara penulisan yang berbeda-beda.

Memangnya, Apa saja yang termasuk menulis kreatif? Berikut beberapa di antaranya:

1. Puisi

Jenis tulisan kreatif yang pertama adalah puisi, yaitu suatu karangan yang mengutamakan diksi atau bahasa yang indah. Biasanya puisi juga menggunakan rima dan majas-majas tertentu untuk menambah estetika tulisan. Isinya bebas, bisa berupa pemikiran atau curahan hati sang penulis.

Proses kreatif menulis puisi melalui tiga tahapan umum, yaitu pencarian ide, lalu perenungan, dan terakhir penulisan puisi itu sendiri. Akan tetapi, ada juga penyair yang bisa langsung menuliskan puisinya tanpa melalui tahap perenungan. Jadi, langsung menulis ide dalam bentuk kata-kata.

2. Cerpen

Cerpen (cerita pendek) juga termasuk karya sastra berupa prosa singkat yang memuat alur cerita tertentu. Cerita tersebut merupakan kisah fiktif atau rekaan semata yang berfokus pada satu tokoh dengan segala konflik yang melingkupinya.

Proses kreatif menulis cerpen melalui tahap persiapan, inkubasi, lalu pencarian inspirasi. Setelah mendapatkan ide tulisan, Anda bisa langsung melalui tahap penulisan. Lalu yang terakhir proses editing cerpen untuk mengecek ketepatan tanda baca, pilihan kata-kata, dll.  

3. Novel

Jenis karya sastra yang satu ini mirip dengan penulisan cerpen, yaitu prosa fiktif yang mengandung penokohan beserta alur cerita. Namun, penulisan novel lebih panjang hingga berbentuk buku. Cerita di dalamnya juga lebih kompleks dengan lebih banyak karakter tokoh yang terlibat.

Anda bisa memulai proses kreatif menulis novel dengan menyiapkan outline terlebih dahulu. Lalu, tentukan genre novel dan deskripsikan tokoh dalam novel. Setelah itu, buat alur cerita mulai dari awal hingga akhir. Jika sudah, langsung tuliskan novel Anda dan akhiri dengan menyuntingnya.

4. Naskah Film/ Drama  

Karya sastra yang keempat ini merupakan naskah cerita yang ditampilkan pada film/ drama. Pada dasarnya, skenario film/ drama memuat alur cerita yang berfokus pada konflik satu tokoh seperti pada cerpen.

Akan tetapi, dalam teknik penulisannya memuat lebih banyak monolog atau dialog antar tokoh. Jadi, dalam proses kreatif menulis naskah film/ drama juga memerlukan tahap penulisan dialog.

Setelah mencari ide dan menentukan alur cerita beserta penokohan, Anda bisa langsung menulis naskah yang berisi narasi dan dialog. Jangan lupa tambahkan deskripsi adegan para pemainnya. Sehingga memudahkan para pemain dalam memperagakan karakter yang mereka mainkan.

5. Esai Populer 

Berbeda dengan esai ilmiah, esai populer berisi gagasan penulis tentang suatu fenomena yang penulisannya lebih bebas. Esai populer tidak memiliki aturan baku terkait dengan sistematika penulisan. Karena penulis esai bebas menuliskan gagasannya secara mengalir.

Meski begitu, dalam penulisan esai sebaiknya tetap memperhatikan data statistik, pendapat ahli, atau kajian teori sebagai pendukungnya. Sehingga esai yang Anda hasilkan lebih kredibel dan menarik. Tapi tetap tulis secara ringan, tidak harus menggunakan bahasa baku seperti esai ilmiah.

Proses kreatif menulis esai berbeda dengan penulisan puisi atau cerpen. Pertama, tentukan topik apa yang akan Anda bahas. Lalu, kumpulkan data pendukung, seperti berita, pendapat tokoh, dll. Jika sudah, tuliskan opini Anda dengan tetap mengacu pada data dan akhiri dengan editing.

proses kreatif menulis

Langkah-Langkah Menulis Kreatif

Mengutip Kinoisan (2007:21), terdapat 4 tahapan penting dalam menulis kreatif. Yakni persiapan, pembuatan struktur cerita, lalu pembentukan tokoh/ karakter, dan terakhir proses menulis itu sendiri. Ingin memahami lebih dalam tentang 4 langkah proses kreatif? Berikut penjelasannya.

1. Persiapan Menulis

Persiapan menulis yang paling utama yaitu mencari ide atau mengumpulkan inspirasi. Anda bisa mendapatkannya dengan membaca buku, mengangkat berita/ fenomena terbaru, atau menuliskan keresahan dan pengalaman pribadi.

Untuk penulisan puisi, cerpen, novel, atau naskah drama/ film, Anda bisa lebih bebas lagi. Karena Anda boleh berimajinasi dan mengarang cerita fiktif. Sementara untuk penulisan esai populer memerlukan topik secara spesifik tentang suatu peristiwa atau fenomena tertentu.

Setelah mendapatkan ide tulisan, kumpulkan data pendukung yang relevan. Misalnya dengan mengumpulkan sumber bacaan, observasi,  atau wawancara narasumber yang tepat. Sehingga hasil tulisan Anda lebih menarik.

2. Pembuatan Struktur Cerita

Proses kreatif menulis karya sastra selanjutnya yaitu dengan membuat struktur cerita. Hal ini berlaku untuk penulisan cerpen, novel, dan naskah drama/ film. Anda bisa menentukan alur cerita atau gambaran besar tentang cerita yang akan Anda tulis.

Untuk memudahkan pembuatan struktur cerita, fokuslah pada satu tokoh dan tentukan konflik yang dialami karakter tersebut. Terakhir, tentukan bagaimana penyelesaian konflik tersebut, apakah berakhir happy ending, sad ending, atau justru akhir yang menggantung.

3. Pembentukan Tokoh/ Karakter

Setelah menentukan struktur cerita, Anda bisa lanjut ke proses kreatif menulis selanjutnya, yaitu pembentukan karakter. Dalam hal ini, perdalam lagi karakter masing-masing tokoh dalam cerita Anda. Misalnya dengan menentukan ciri fisik, peran, kepribadian serta konflik yang ia alami.

Tentukan juga karakternya, apakah sebagai protagonis (tokoh yang baik), antagonis (tokoh yang jahat), tritagonis (tokoh penengah), dan figuran (pendukung).

Meski begitu, Anda tidak harus kaku dalam menentukan peran setiap tokoh. Misalnya, peran antagonis tidak selamanya jahat 100%. Anda juga bisa menyisipkan konflik batin dalam diri masing-masing tokoh, sehingga menjadikan cerita Anda semakin menarik.

4. Proses Menulis 

Jika struktur cerita beserta penokohan setiap karakternya sudah selesai, maka Anda bisa langsung menuliskan cerita Anda. Tulis sesuai alur yang telah Anda rangkai dengan memperhatikan konsep penokohan yang Anda buat.

Karena penulisan kreatif tidak memiliki aturan baku, maka Anda bebas melakukan improvisasi di tengah-tengah proses menulis. Jadi, jika saat menulis tiba-tiba muncul ide konflik cerita yang lebih seru, tak ada salahnya untuk eksplorasi dan mengeksekusinya.

Akan tetapi, Anda harus tegas membuat batasan tertentu untuk cerita yang Anda tulis. Jangan terlalu sering berganti konflik atau karakter. Sehingga Anda bisa merampungkan cerita lebih cepat. Jangan lupa juga menyisipkan pesan moral dalam cerita Anda, baik secara implisit maupun eksplisit.

Jika sudah selesai menulis keseluruhan cerita, biarkan tulisan selama beberapa waktu. Misalnya dalam hitungan beberapa jam atau 1-3 hari. Kemudian, buka kembali draft tulisan Anda dan lakukan penyuntingan. Cek kembali penulisan ejaan, tanda baca, atau justru alur ceritanya.

Anda bebas melakukan revisi minor berupa penyuntingan tata bahasa, atau revisi lebih kompleks seperti pergantian alur cerita. Hal ini bergantung pada kebutuhan Anda. Tapi jika untuk proyek besar, sebaiknya diskusikan dengan editor khusus.

Tips Menulis Kreatif yang Baik

Sebagai tambahan, ikuti beberapa tips berikut ini supaya Anda bisa menulis berbagai jenis tulisan kreatif secara lebih mudah.

1. Perbanyak Membaca Buku Sastra

Membaca adalah hal paling penting untuk menunjang proses kreatif menulis. Karena disini membahas tips penulisan kreatif, maka perbanyak bacaan sastra, seperti novel, kumpulan cerpen, atau antologi puisi. Anda juga bisa membaca majalah atau media online sastra sebagai alternatif.

Dengan memperbanyak bacaan, referensi Anda tentang penulisan sastra juga semakin bertambah. Anda pun bisa mengeksplorasi tulisan Anda lebih menarik lagi. Mulai dari gaya bahasa, struktur cerita, hingga penokohan.

Tidak hanya itu, membaca juga bermanfaat untuk menambah kosa kata, sehingga Anda bisa menerapkannya untuk memperkaya tulisan.

2. Ikuti Kelas Penulisan Kreatif

Tips kedua ini juga bisa menunjang keterampilan menulis Anda, terutama jika Anda mengikuti kelas penulisan dari mentor berpengalaman. Biasanya mereka membagikan pengalaman menulisnya yang jarang orang ketahui.

Selain tanya jawab langsung kepada mentor, biasanya panitia kelas penulisan juga membagikan modul tertentu yang berisi ilmu kepenulisan. Sehingga Anda bisa menambah ilmu penulisan dari lebih banyak sumber dan menerapkannya dalam proses kreatif menulis sehari-hari.

3. Latihan Menulis Setiap Hari

Pada dasarnya, kemampuan menulis bisa berkembang lebih baik dengan latihan sesering mungkin. Coba latihan menulis setiap hari dan belajar dari setiap tulisan yang Anda hasilkan. Lakukan perbaikan dari waktu ke waktu agar kualitas tulisan Anda juga meningkat lebih baik lagi.

4. Kirim Karya ke Media

Untuk mengetahui sejauh apa kualitas karya Anda, coba kirimkan hasil tulisan Anda ke media yang relevan. Misalnya, kirim puisi atau cerpen ke majalah sastra. Kirim esai populer ke media online yang menerima kiriman esai dari pembaca.

Selain fokus melakukan proses kreatif menulis yang baik, perhatikan juga aturan pengiriman tulisan di masing-masing media. Mulai dari penentuan tema, format tulisan, dan syarat administratif lainnya. Sehingga karya Anda bisa lolos seleksi dan berhasil terbit.

5. Ikuti Lomba Penulisan

Saat ini banyak penerbit atau lembaga tertentu yang menyelenggarakan berbagai lomba menulis. Coba ikuti lomba tersebut untuk mengasah kemampuan dan memperbanyak karya. Jangan fokus pada menang atau kalah, tapi anggap lomba tersebut sebagai ajang untuk tetap produktif berkarya.

Jika Anda masih kesulitan menerapkan proses kreatif menulis di atas, lebih baik percayakan kebutuhan tulisan Anda pada profesional. Oryza Writer adalah agensi penulisan yang berpengalaman mengerjakan berbagai jenis tulisan sesuai kebutuhan. Mulai dari artikel SEO hingga penulisan kreatif.

Share and Enjoy !

Shares

Tinggalkan Balasan