Lompat ke konten
Beranda » Blog » 8 Tahapan Siklus Akuntansi, Penting untuk Perusahaan

8 Tahapan Siklus Akuntansi, Penting untuk Perusahaan

tahapan siklus akuntansi

Tahapan siklus akuntansi penting dalam manajemen suatu perusahaan. Umumnya, setiap perusahaan pasti mempunyai catatan keuangan dalam jangka waktu tertentu. Proses pencatatan tersebut merupakan proses dalam siklus akuntansi.

Serangkaian kegiatan untuk merekam berbagai kejadian dalam perusahaan tersebut bisa dengan melakukan identifikasi maupun analisis dengan tepat. Umumnya dalam jangka waktu satu tahun. 

Apa Saja Tahapan Tahapan Siklus Akuntansi?

Siklus akuntansi berlaku bagi perusahaan yang menghasilkan produk maupun perusahaan jasa. Kotler berpendapat bahwa perusahaan jasa adalah perusahaan yang wujud transaksinya tidak berupa fisik serta tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

Sebelum mengetahui tahapan siklus akuntansi lebih dalam, ada baiknya untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus akuntansi

Siklus akuntansi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengidentifikasi, menganalisis, serta merekam berbagai kejadian yang ada dalam perusahaan. 

Dalam waktu satu tahun tersebut, semua teknik, metode, prinsip, dan kaidah dalam akuntansi digunakan guna mendata seluruh kegiatan dalam perusahaan. Siklus akuntansi mulai pada awal tahun hingga akhir tahun yang ditutup menggunakan jurnal penutup.

Berikut ini adalah delapan tahapan siklus akuntansi:

  • Identifikasi Transaksi

Seorang akuntan akan melakukan tugas identifikasi transaksi sebagai langkah awal. Caranya dengan mencatat setiap transaksi yang ada. 

Transaksi akuntansi perlu pencatatan untuk mengetahui dampaknya langsung bagi perusahaan secara objektif. Setiap transaksi juga harus mempunyai bukti untuk proses identifikasi. Contoh bukti-buktinya antara lain nota, kwitansi, fraktur, atau lainnya yang sah dalam akuntansi.

  • Analisis Transaksi

Tahapan siklus akuntansi yang kedua adalah melakukan analisis transaksi. Setiap transaksi akan menunjukkan pengaruhnya pada posisi keuangan dalam perusahaan. Akuntan biasanya akan menggunakan persamaan berikut:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas analisis dan perhitungan transaksi. Analisis transaksi ini akan menunjukkan bahwa semua transaksi adalah bagian modal dari suatu perusahaan.

  • Pencatatan Transaksi

Tahapan siklus akuntansi yang tak kalah vital berikutnya adalah mencatat transaksi dalam sebuah jurnal keuangan. Jurnal dalam ilmu akuntansi merupakan catatan mengenai transaksi-transaksi dalam satu periode. Proses pencatatan jurnal disebut sebagai penjurnalan.

Ada dua bagian dalam penjurnalan, yaitu Debit dan kredit. Ingat, proses penjurnalan ini harus teliti dan berurutan supaya tidak ada transaksi yang terlewat. Dengan begitu, di akhir periode akan diperoleh jumlah dari debet dan kredit sama besar.

  • Unggah ke Buku Besar

Setelah proses penjurnalan, lalu seluruh transaksi tersebut dimasukkan ke buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari rekening pembukuan yang isinya adalah informasi aktiva tertentu yang tercatat dalam satu periode. Setiap perusahaan biasanya akan memiliki sejumlah daftar rekening buku besar.

Setiap rekening akan memiliki nomor kode berbeda untuk memudahkan proses identifikasi. Akuntan juga akan lebih mudah dalam mengecek ulang atau menganalisis referensi mengenai transaksi yang telah tercatat.

  • Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo mengandung akun-akun buku besar di satu periode. Akuntan akan memindahkan saldo dalam buku besar tersebut ke neraca saldo. Total nominal kredit maupun debit keduanya harus sama. Jika tidak sama berarti ada kesalahan.

Anda perlu mengingat bahwa transaksi yang terekam dalam akuntansi minimal punya dua jenis akun.

  • Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Penyusunan jurnal penyesuaian adalah secara akrual basis secara periodik. Pertama adalah melakukan penyesuaian kemudian membukukannya ke dalam buku besar. Jurnal penyesuaian biasanya dilakukan dengan data dalam worksheet yang merekam seluruh transaksi yang terjadi.

  • Penyusunan Laporan Keuangan

Langkah berikutnya adalah menyusun laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, perubahan modal, arus kas, dan neraca perusahaan. Laporan keuangan ini menunjukkan arus keluar dan masuknya keuangan perusahaan selama beroperasi.

  • Pembuatan Jurnal Penutup

Tahapan terakhir dalam siklus akuntansi adalah membuat jurnal penutup dengan total nominal akun yang ada menjadi nol (0). 

Penutupan menunjukkan bahwa aktivitas perusahaan dalam satu periode telah berakhir yang selanjutnya mulai bersiap untuk periode berikutnya. Saldo pada jurnal penutup adalah saldo awal untuk periode selanjutnya.

Apa Peran Siklus Akuntansi?

Siklus akuntansi memiliki peran penting untuk membantu perusahaan dalam menganalisa berbagai jenis transaksi. 

Informasi akuntansi akan tersaji dalam bentuk laporan keuangan guna memperoleh keputusan yang tepat mengenai masalah finansial dan penyesuaian anggaran. Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan berbagai dokumen keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Siklus akuntansi juga membantu perusahaan dalam menetapkan jadwal mengenai kapan laporan keuangan perlu pengecekan dalam waktu tertentu secara berkala.

Perusahaan bisa berjalan dengan baik jika Anda melakukan segala manajemen secara teratur. Selain itu, jangan lupa memasarkan perusahaan melalui media digital agar keuntungan semakin maksimal. 

Salah satu cara yang bisa Anda gunakan adalah membuat konten yang merujuk pada perusahaan Anda, baik itu perusahaan barang maupun jasa. 

Bagi yang tidak punya waktu luang untuk membuat konten sendiri, percayakan saja pada jasa penulisan profesional Oryza Writer. Kami siap membantu Anda semaksimal mungkin.

Selain fokus pada tahapan siklus akuntansi, persiapkan juga proses pemasaran dan branding perusahaan dengan matang.

Share and Enjoy !

Shares

Tinggalkan Balasan